Palu, konisulteng –Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Sulawesi Tengah dalam sesegera mungkin akan menentukan cabor yang masuk unggulan grade A atau medali emas hingga cabor grade D atau non medali.
Hal ini dibahas Binpres KONI Sulteng bersama pelatih cabang olahraga lolos PON 2024 di Aula KONI Sulteng, Rabu (24/1/24).
Ketua Binpres KONI Sulteng Dr Humaedi Latief SPd MPd AIFO mengatakan, KONI Sulteng memberlakukan skema pemusatan latihan daerah (Pusltda) PON 2024. Skema diberlakukan untuk menentukan cabor unggulan emas, perak, perunggu atau non medali.
“Skema ini diberlakukan karena anggaran persiapan untuk PON 2024 sangat terbatas. Agar PON 2024 nanti dengan anggaran yang ada, bisa meraih sebanyak mungkin medali emas minimal 10,” kata Humaedi.
Adapun cabor kriteria grade A meraih medali emas PON Papua, meraih medali emas BK PON, trend positif dalam tiga tahun terakhir, pemetaan sulteng pada peringkat nasional, dukungan lisensi nasional pelatih dan sedang atau pernah mengikuti pelatnas.
Sementara grade B atau perak kriteria dibawah grade A sampai non medali yang tanpa catatan prestasi.
Rapat Binpres KONI Sulteng dihadiri wakil ketua Binpres KONI Sulteng dan anggota diantaranya yang hadir Dr Samuel Yansen Pongi, Dr Gunawan SOR MOR AIFO, Abdul Karim Aljufrie, Ateng Wahyudi, Rohyana. Hadir Ketua Harian Edison Ardiles AIFO, serta Sekum KONI Sulteng Husin Alwi ST AIFO-P serta Wakil Ketua Umum Alizam Lamadau AIFO.
Dr Samuel YP yang juga wakil bupati Sigi menutukan, sesuai entry yang masuk terakhir, PON 2024 nanti diikuti 211 atlet dari 30 cabor. Entry by name dan by number ini akan dikunci terakhir Maret 2024.
“Batas terakhir maret supaya atlet yang masuk sudah pasti dan tidak bisa diganti. Atlet yang masih mau diganti silakan diseleksi karena Maret 2024 sudah final,” kata Samuel.
“Waktu dekat ini, Binpres kembali rapat untuk menetapkan cabor unggulan,” kata Samuel. (bar)