MESKIPUN PPLD Morowali Utara baru terbentuk seumur jagung, namun telah menerapkan program Long Athelete Devolepment (LATD) atau Pembinaan Atlet Jangka Panjang. Konsep pembinaan olahraga yang hanya diterapkan provinsi maju ini diterapkan di di Teluk Tomori.
Saat ini, konsep LATD di provinsi Sulteng baru diterapkan di Morowali Utara. Dalam program ini juga disertakan kebutuhan pembiayaan baik sarana, akomodasi, makan dan minum sampai transport atlet dan pelatih. Jadi atlet hanya fokus berlatih dan berlatih, tanpa memikirkan lagi urusan dapur.
Pemda Morut dan PODSInya mempercayakan Jordan Yorry Moula, legenda canoe Sulteng melatih putra daerah Morowali Utara yang disiapkan nomor canoe dan perahu naga (traditional dragon boat).
Saat ini Yorry melatih 10 atlet junior canoe dan TBR. “Saat ini sudah ada perahu latih yang telah disediakan perahu TBR 4 buah, canoe dobel 2 set dan canoe single 2 set. Puji Tuhan, mereka telah membuktikan hasil 2 emas Porprov IX-2022 Sulteng di Banggai,” kata Yorry.
Kesepuluh atletnya ini akan dipersiapkan mengikuti mengikuti Kejurnas PPLP dan Popnas 2023.
Bagi Yorry, PPLD Morowali Utara ini jawaban dari program pembinaan atlet jangka panjang di provinsi Sulteng. Satu-satunya daerah yang menggarap LTAD dengan konsep one sport one district.
Di eranya tahun 2000-an yang merupakan titik awal bangkitnya olahraga di Sulteng, hingga sekarang belum ada program yang bisa melahirkan atlet yang bisa memecahkan rekornya. Peraih 2 emas C1 500 dan C1 1000 PON 1996 dan PON 2000 ini, tengah menanti generasi yang bisa memecahkan rekornya.
“Saya berharap ada generasi penerus saya. Sudah lama saya menanti 20 tahun lebih. Ini menjadi alasan mengapa saya terbang jauh 450 km dari Palu menuju Teluk Tomori, karena programnya jelas. Disini saya bisa mengeluarkan seluruh ilmu saya, saya merasa berguna disini,” kata Yorry. (barbar)